Friday, November 11, 2016

Aplikasi Cara Pakai Pupuk Hayati MaxiGrow pada tanaman Cabai






  
Aplikasi Cara Pakai Pupuk Hayati MaxiGrow pada tanaman Cabai

Cabai dapat tumbuh pada dataran rendah maupun tinggi tergantung dari variestasnya. Tanah yang baik dalam budidaya cabai adalah yang memiliki pH tanah dengan skala 5-6. Budidaya cabai seringkali dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya; teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan penyakit.


Pengolahan Lahan
Lahan yang telah diolah, buat bedengan (seperti terlihat pada gambar), berikan pupuk kandang (sudah matang) pada setiap bedengan, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow : air max 100 liter), kemudian tutup dengan tanah dan mulsa (apabila menggunakan). Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam.
Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 4-6 ton per hektar.


Pemberian MaxiGrow ke-2
Semprotkan larutan MaxiGrow (2liter MaxiGrow : air max 100 liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan MaxiGrow minimal 2 liter per hektar.


Pemberian pupuk kimia ke-1, 15 s/d 18 hari setelah tanam
Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut : Urea/ ZA sebanyak 80 kg, TSP/SP-36 sebanyak 100 kg dan KCL sebanyak 75 kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah. Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, Buku Pintar MaxiGrow 29
maka untuk setiap pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak kurang lebih 20 gr.

Pemberian pupuk ke-2 (35 s/d 40 hari setelah tanam)
Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan pemberian yang pertama yaaitu Urea/ZA sebanyak 80kg, TSP/SP-36 sebanyak 120 kg dan KCL sebanyak 100 kg. Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, maka untuk setiap pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak + 25 gr. 

 

Kesaksian Bapak Ahmad petani cabai:
Sebelum menggunakan MaxiGrow, tanaman cabai saya mudah terkena penyakt trip (daun keriting). Setelah menggunakan MaxiGrow, tanaman yang terkena trip, relatif lebih sedikit, dan tanaman yang telah terkena trip, perlahan menunjukan perbaikan. Ternyata setelah menggunakan teknologi ini membuat daya tahan tanaman terhadap penyakit menjadi bertambah.

Saya juga menggunakan MaxiGrow pada tanaman tomat jenis TIA (Tomat Indonesia Asli). Cara pakainya sesuai anjuran dari tim penyuluh MaxiGrow yaitu 2 liter/hektar sebelum tanam kemudian saya tutup dengan mulsa plastik, setelah tiga hari saya tanam hasil semaian, kemudian pada umur 14 hari saya lakukan semprotan yang ke-2 sebanyak 1 liter/hektar.
Dari segi fisik, tanaman sangat bagus pertumbuhannya, rata-rata ketinggian tanaman 25-30 cm ( umur 14 hari setelah tanam) dan satu dua tanaman tomat mulai muncul bunga, pupuk yang saya gunakan hanya pupuk kandang dan MaxiGrow. 



FAKTA MENAKJUBKAN

Pohon cabai bisa sampai 40 kali petik, padahal umumnya hanya 20 kali petik.Di Sumatera Utara petani menyebut pupuk MaxiGrow sebagai pupuk anti cabai keriting. Karena sejak menggunakan pupuk ini, selain produktifitas meningkat dan daya tahan lebih lama, petani bebas dari masalah cabe keriting.







------------------------------------------------------------------------------------------------
 
 
Kelebihan New Teknologi MaxiGrow adalah :

 Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan +4 tahun

 Aplikasikan/taburkan/siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru pupuk kimia (tidak perlu tengang waktu)

 Aplikasi sederhana

 Untuk tanaman semusim 1 s/d 2 kali aplikasi

 Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi/tahun

 Sebagai suplement untuk peternakan (penggemukan) dan perikanan sebagai probiotik dan prebiotik.



Dimana Peran dan

Manfaat MaxiGrow?

Sebagai sebuah terobosan teknologi pemupukan dengan pendekatan biologi MaxiGrow mampu menciptakan sebuah stimulant dengan memberdayakan sejumlah mikroba khusus. Mikroba – mikroba tersebut sangat dibutuhkan dalam proses penyediaan hara makro dan mikro : Azospirillum Sp; Azostobacter Sp; mikroba pelarut P; lactobacillus Sp; dan mikroba pendegradasi selulosa
.
Apa Yang Dilakukan Mikroba Pada MaxiGrow?
Pupuk hayati MaxiGrow merupakan jenis pupuk yang secara unik mampu menghimpun sejumlah mikroba yang bekerja untuk penyediaan hara makro dan mikro serta dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Meski demikian ada juga jenis mikroorganisme yang merugikan. Inovasi riset yang dilakukan pada MaxiGrow berhasil menghimpun jenis – jenis mikroorganisme yang memberikan manfaat dengan fungsi masing – masing sebagai berikut:
1. Azotobacter Sp
 Berfungsi sebagai mikroba penambat N(nitrogen) dari udara bebas. 

2. Azoospirilium Sr
 Berfungsi sebagai penambat N (nitrogen) Bu
 
3. Mikroba Selulolitik
 Pendegradasi bahan organik/pembusukan bahan organik 

4. Mikroba Pelarut Fosfat
 Berfungsi untuk melarutkan fosfat yang terikat dalam mineral Hat tanah agar tersedia dan mudah diserap oleh tanaman, Pseudomonas Flueorecent (pengurai pestisida) dapat menghasilkan enzim pengurai yang berfungsi untuk memecah mata rantai dari zat – zat kimia sistemik (pestisida) yang tidak
dapat terurai oleh mikroba lainya. 

5. Lactobacillus Sp
 Berfungsi untuk membantu proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa – senyawa asam laktat yang dapat diserap tanaman. 

6. Rhizobium Sp
 Membentuk bintil akar pada tanaman. 

7. Trichodema Sp
 Berfungsi sebagai fungisida 

8. Hormon IAA
 Berfungsi untuk membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan. 

9. Hormon Giberlin
 Berfungsi untuk mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan 

10. Hormon Kinetin
 Berfungsi menunda penuaan pada daun

11. Hormon Zeatin Berfungsi memperbaiki, mempermudah, mempercepat dan meningkatkan proses pembelahan sel



Apa Manfaat MaxiGrow?

Kesuburan lahan tidak hanya ditunjang oleh unsur kimia dan fisika. Tetapi juga dengan kombinasi biologi tanah. Artinya dalam tanah akan menjadi lebih baik jika terjadi kombinasi ke-3 sifat tersebut. Penggunaan MaxiGrow pada lahan tanaman akan memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah.



MaxiGrow dengan kandungan mikroorganisme di dalamnya akan bekerja secara unik dan slow release. Pola itu akan sampai dengan 50% menjamin ketersediaan unsur hara tanah bersifat makro dan mikro yang dibutuhkan bagi tanaman. Menggunakan teknologi ini dapat menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50% sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk.
 












No comments:

Post a Comment