Monday, November 21, 2016

PRESS RELEASE KEMENTERIAN PERTANIAN Gerakan Nasional Penanaman 50 juta Pohon Cabai (GERTAMCABE) di Pekarangan

PRESS RELEASE KEMENTERIAN PERTANIAN Gerakan Nasional Penanaman 50 juta Pohon Cabai (GERTAMCABE) di Pekarangan

 

Jakarta (22/11) – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan menyikapi situasi fluktuasi harga cabai/cabe yang terjadi setiap tahun, Menteri Pertanian melakukan pencanangan gerakan nasional penanaman sejuta pohon cabai di lokasi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kegiatan ini digelar tanggal 22 Nopember 2016  di Lapangan Tembak 600 Divisi Infanteri 1, Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat yang dihadiri sekitar 10.000 orang terdiri dari Kelompok Wanita Tani, anggota asrama Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, masyarakat dan para undangan lainnya. Dalam acara ini akan dibagikan puluhan ribu pohon dan benih benih cabai serta sayuran lainnya.           
        
Tujuan kegiatan ini adalah

1) Memasyarakatkan optimalisasi lahan pekarangan, baik di pedesaan maupun di perkotaan dengan memproduksi kebutuhan pangan oleh keluarga dan masyarakat;

2) Mengatasi gejolak harga pangan, khususnya cabai dengan menanam cabai di masing-masing pekarangan di setiap keluarga. Melalui pencanangan gerakan Gerakan Nasional Penanaman 50 juta Pohon Cabai di pekarangan  diharapkan dapat memberikan solusi dalam upaya pemenuhan kebutuhan gizi keluarga dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan.
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian melaksanakan kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Pendekatan pengembangan ini dilakukan dengan mengembangkan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), antara lain dengan membangun kebun bibit desa dan mengutamakan sumber daya lokal disertai dengan pemanfaatan kearifan lokal (local wisdom) sehingga ketahanan pangan dan kelestarian alam terjaga.

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) merupakan sebuah konsep lingkungan perumahan penduduk yang secara bersama-sama mengusahakan pekarangannya secara intensif untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek potensi wilayah dan kebutuhan gizi warga setempat.


Kegiatan ini dilakukan melalui pemberdayaan wanita untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan pangan keluarga.

Selain pemanfaatan pekarangan, juga diarahkan untuk pemberdayaan kemampuan kelompok wanita membudayakan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), termasuk kegiatan usaha pengolahan pangan rumah tangga untuk menyediakan pangan yang lebih beragam.

Di setiap desa dibangun kebun bibit untuk memasok kebutuhan bibit tanaman, ternak, dan/atau ikan bagi anggota kelompok dan masyarakat, sehingga tercipta keberlanjutan kegiatan.
Kelompok sasaran kegiatan ini adalah kelompok wanita yang beranggotakan minimal 15 orang yang berdomisili berdekatan dalam satu desa.

Setiap anggota kelompok maupun penduduk desa wajib memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman sumber pangan (sayuran, buah, umbi umbian) ataupun memelihara ternak dan/atau ikan, dengan tujuan untuk mencukupi ketersediaan pangan dan gizi di tingkat keluarga atau rumah tangga.

Hasil dari usaha pekarangan ini diutamakan untuk dikonsumsi oleh rumah tangga dan apabila berlebih dapat dibagikan/disumbangkan kepada anggota kelompok atau secara bersama-sama dijual oleh kelompok. Setiap pekarangan rumah anggota kelompok diharapkan dilengkapi dengan sarana pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa tanaman dan kotoran ternak serta sisa-sisa limbah dapur untuk digunakan sendiri.

Sasaran lokasi kegiatan di dilaksanakan di 34 provinsi yang terdiri dari: - 2.873 desa lanjutan tahun 2015 di 256 kabupaten/kota - 2.012 desa baru tahun 2016 di 139 kabupaten/kota.
Kegiatan ini telah terbukti banyak memberikan manfaat bagi masyarakat baik bagi anggota kelompok wanita maupun lingkungan kawasan di sekitarnya.

Bagi pelaku anggota kelompok wanita, kegiatan ini dapat memberikan sumbangan pangan untuk dikonsumsi bagi keluarga, menghemat pengeluaran keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi sehari-hari dan terjadinya diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga anggota. Bagi lingkungan kawasan, kegiatan ini dapat membuat suasana asri dan lingkungan lebih nyaman.
 


Humas Badan Ketahanan Pangan
Gd. E Lantai 4, Kantor Pusat Kementerian Pertanian
Jl. Harsono RM No. 3, Jakarta Selatan
(021)7802619

 

 

 






  
Aplikasi Cara Pakai Pupuk Hayati MaxiGrow pada tanaman Cabai

Cabai dapat tumbuh pada dataran rendah maupun tinggi tergantung dari variestasnya. Tanah yang baik dalam budidaya cabai adalah yang memiliki pH tanah dengan skala 5-6. Budidaya cabai seringkali dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya; teknis budidaya, kekurangan unsur hara, serangan hama dan penyakit.


Pengolahan Lahan
Lahan yang telah diolah, buat bedengan (seperti terlihat pada gambar), berikan pupuk kandang (sudah matang) pada setiap bedengan, kemudian semprotkan larutan MaxiGrow (1 liter MaxiGrow : air max 100 liter), kemudian tutup dengan tanah dan mulsa (apabila menggunakan). Biarkan minimal 3 hari, kemudian siap untuk ditanam.
Pada tahap ini kebutuhan MaxiGrow sebanyak 2 liter per hektar dan pupuk kandang sebanyak 4-6 ton per hektar.


Pemberian MaxiGrow ke-2
Semprotkan larutan MaxiGrow (2liter MaxiGrow : air max 100 liter) pada sekitar pangkal batang. Tahap ini kebutuhan MaxiGrow minimal 2 liter per hektar.


Pemberian pupuk kimia ke-1, 15 s/d 18 hari setelah tanam
Kebutuhan untuk lahan 1 hektar adalah sebagai berikut : Urea/ ZA sebanyak 80 kg, TSP/SP-36 sebanyak 100 kg dan KCL sebanyak 75 kg, aduk sampai rata, berikan pada sekitar pangkal batang (jarak 10 cm dari batang) kemudian tutup dengan tanah. Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, Buku Pintar MaxiGrow 29
maka untuk setiap pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak kurang lebih 20 gr.

Pemberian pupuk ke-2 (35 s/d 40 hari setelah tanam)
Kebutuhan dan cara pemberian pupuk kimia sama dengan pemberian yang pertama yaaitu Urea/ZA sebanyak 80kg, TSP/SP-36 sebanyak 120 kg dan KCL sebanyak 100 kg. Asumsi bila 1 hektar terdapat 12.000 pohon, maka untuk setiap pohon diberikan campuran pupuk kimia sebanyak + 25 gr. 

 

Kesaksian Bapak Ahmad petani cabai:
Sebelum menggunakan MaxiGrow, tanaman cabai saya mudah terkena penyakt trip (daun keriting). Setelah menggunakan MaxiGrow, tanaman yang terkena trip, relatif lebih sedikit, dan tanaman yang telah terkena trip, perlahan menunjukan perbaikan. Ternyata setelah menggunakan teknologi ini membuat daya tahan tanaman terhadap penyakit menjadi bertambah.

Saya juga menggunakan MaxiGrow pada tanaman tomat jenis TIA (Tomat Indonesia Asli). Cara pakainya sesuai anjuran dari tim penyuluh MaxiGrow yaitu 2 liter/hektar sebelum tanam kemudian saya tutup dengan mulsa plastik, setelah tiga hari saya tanam hasil semaian, kemudian pada umur 14 hari saya lakukan semprotan yang ke-2 sebanyak 1 liter/hektar.
Dari segi fisik, tanaman sangat bagus pertumbuhannya, rata-rata ketinggian tanaman 25-30 cm ( umur 14 hari setelah tanam) dan satu dua tanaman tomat mulai muncul bunga, pupuk yang saya gunakan hanya pupuk kandang dan MaxiGrow. 



FAKTA MENAKJUBKAN

Pohon cabai bisa sampai 40 kali petik, padahal umumnya hanya 20 kali petik.Di Sumatera Utara petani menyebut pupuk MaxiGrow sebagai pupuk anti cabai keriting. Karena sejak menggunakan pupuk ini, selain produktifitas meningkat dan daya tahan lebih lama, petani bebas dari masalah cabe keriting.







------------------------------------------------------------------------------------------------
 
 
Kelebihan New Teknologi MaxiGrow adalah :

 Lebih efektif dan tahan lama dalam kemasan +4 tahun

 Aplikasikan/taburkan/siramkan MaxiGrow terlebih dahulu, baru pupuk kimia (tidak perlu tengang waktu)

 Aplikasi sederhana

 Untuk tanaman semusim 1 s/d 2 kali aplikasi

 Untuk tanaman tahunan 3 s/d 4 aplikasi/tahun

 Sebagai suplement untuk peternakan (penggemukan) dan perikanan sebagai probiotik dan prebiotik.



Dimana Peran dan

Manfaat MaxiGrow?

Sebagai sebuah terobosan teknologi pemupukan dengan pendekatan biologi MaxiGrow mampu menciptakan sebuah stimulant dengan memberdayakan sejumlah mikroba khusus. Mikroba – mikroba tersebut sangat dibutuhkan dalam proses penyediaan hara makro dan mikro : Azospirillum Sp; Azostobacter Sp; mikroba pelarut P; lactobacillus Sp; dan mikroba pendegradasi selulosa
.
Apa Yang Dilakukan Mikroba Pada MaxiGrow?
Pupuk hayati MaxiGrow merupakan jenis pupuk yang secara unik mampu menghimpun sejumlah mikroba yang bekerja untuk penyediaan hara makro dan mikro serta dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Meski demikian ada juga jenis mikroorganisme yang merugikan. Inovasi riset yang dilakukan pada MaxiGrow berhasil menghimpun jenis – jenis mikroorganisme yang memberikan manfaat dengan fungsi masing – masing sebagai berikut:
1. Azotobacter Sp
 Berfungsi sebagai mikroba penambat N(nitrogen) dari udara bebas. 

2. Azoospirilium Sr
 Berfungsi sebagai penambat N (nitrogen) Bu
 
3. Mikroba Selulolitik
 Pendegradasi bahan organik/pembusukan bahan organik 

4. Mikroba Pelarut Fosfat
 Berfungsi untuk melarutkan fosfat yang terikat dalam mineral Hat tanah agar tersedia dan mudah diserap oleh tanaman, Pseudomonas Flueorecent (pengurai pestisida) dapat menghasilkan enzim pengurai yang berfungsi untuk memecah mata rantai dari zat – zat kimia sistemik (pestisida) yang tidak
dapat terurai oleh mikroba lainya. 

5. Lactobacillus Sp
 Berfungsi untuk membantu proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa – senyawa asam laktat yang dapat diserap tanaman. 

6. Rhizobium Sp
 Membentuk bintil akar pada tanaman. 

7. Trichodema Sp
 Berfungsi sebagai fungisida 

8. Hormon IAA
 Berfungsi untuk membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan. 

9. Hormon Giberlin
 Berfungsi untuk mengatur perkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan 

10. Hormon Kinetin
 Berfungsi menunda penuaan pada daun

11. Hormon Zeatin Berfungsi memperbaiki, mempermudah, mempercepat dan meningkatkan proses pembelahan sel



Apa Manfaat MaxiGrow?

Kesuburan lahan tidak hanya ditunjang oleh unsur kimia dan fisika. Tetapi juga dengan kombinasi biologi tanah. Artinya dalam tanah akan menjadi lebih baik jika terjadi kombinasi ke-3 sifat tersebut. Penggunaan MaxiGrow pada lahan tanaman akan memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah.



MaxiGrow dengan kandungan mikroorganisme di dalamnya akan bekerja secara unik dan slow release. Pola itu akan sampai dengan 50% menjamin ketersediaan unsur hara tanah bersifat makro dan mikro yang dibutuhkan bagi tanaman. Menggunakan teknologi ini dapat menghemat penggunaan pupuk kimia hingga 50% sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk.
 












 

Tuesday, November 15, 2016

Paket Urban Farming : 1 Buku My Akuaponik Praktis + 1 Buku My Hidroponik Praktis + 1 Majalah Juni 2015 Panen Ganda Akuaponik + 1 Majalah Agustus 2015 5 Teknik Terbaru Hidroponik + 1 Majalah Desember 2015 Teknologi Baru Hidroponik

Promo FREE Paket Urban Farming : 
1 Buku My Akuaponik Praktis
1 Buku My Hidroponik Praktis
1 Majalah Juni 2015 Panen Ganda Akuaponik
1 Majalah Agustus 2015 5 Teknik Terbaru Hidroponik
1 Majalah Desember 2015 Teknologi Baru Hidroponik

  




Dapatkan dengan GRATISSS dengan cara, Hubungi segera: WA.085294998898 - HP.081356998898




1 Buku My Akuaponik Praktis
1 Buku My Hidroponik Praktis
1 Majalah Juni 2015 Panen Ganda Akuaponik
1 Majalah Agustus 2015 5 Teknik Terbaru Hidroponik
1 Majalah Desember 2015 Teknologi Baru Hidroponik - See more at: http://www.trubusonlineshop.com/product/268-Paket-Urban-Farming.html#sthash.k6e4nzdX.dpuf
1 Buku My Akuaponik Praktis
1 Buku My Hidroponik Praktis
1 Majalah Juni 2015 Panen Ganda Akuaponik
1 Majalah Agustus 2015 5 Teknik Terbaru Hidroponik
1 Majalah Desember 2015 Teknologi Baru Hidroponik - See more at: http://www.trubusonlineshop.com/product/268-Paket-Urban-Farming.html#sthash.k6e4nzdX.dpuf



















































































bisnis maigrow, bisnis maksiplus, marketing plan maksiplus, marketing plan maxigrow,